Ini adalah kisah nyata dari seorang teman yang mungkin menjadi inspirasi anda dalam menggapai sebuah impian atau harapan yang seakan musnah di telan keputusasaan. Jika kita mendengar penyakit kanker darah atau leukemia , maka dalam pikiran ajal akan menantimu cepat atau lambat dalam hitungan bulan dan bukan tahun lagi.
Sebut saja dia Ray yang kukenal sejak kecil dan memang satu desa denganku sehingga kami berteman baik. Tidak berkembang dengan sebuah hubungan rumit pacaran atau semacamnya. Kami hanya selalu ada saat salah satu dari kami saling membutuhkan. Namun lebih banyak aku yang membutuhkan. Kadang dalam hati aku menyangka kalau ia mempunyai perasaan sayang melebi pertemanan yang hingga kini terjalin apik tanpa noda kata cinta.
Namun beberapa waktu ini kulihat ia sering main kerumah dan wajahnya terlihat pucat, mungkin sakit tetapi dia tak pernah mengakui kalau sedang sakit yang mengerikan dimana sisa hidupnya mungkin takkan lama lagi. teman bukan hal tabu untuk mengungkapkan rasa cinta sesaat sebelum menghadap kepangkuan sang Khalik. ujarku dalam hati agar kau tenang . Tapi semangat yang terpancar dari keseharian membuatku membuang jauh prasangka bahwa ia akan mati dalam waktu dekat.
Setelah lama dan bersama akhirnya kuberanikan diri untuk bertanya pada keluarganya, dan hari Ahad itu kuberanikan diri ke rumah, walaupun sudah sering bahkan mungkin sudah ratusan kali aku datang ke rumahnya, kali ini perasaan bercampur aduk sehingga semua menjadi jelas. tapi Ray tak dirumah , kata bibinya ia sedang ke kota berobat karena sakit. Tapi bibi bilang tidak tahu apa sakitnya sehingga di ammeberiku sebuah surat keterangan dari ibunya . Tulisannya sulit kubaca tapi samar samar ada tulisan stadium 4 yang mana semua seakan berakhir dalam waktu dekat.
Akhirnya kucari tahu apapun informasi tentang kanker darah walau dalam surat itu tak jelas namun ada kabar burung kalau Ray sering cuci darah atau semacamnya, kupikir itu lelucon . Masak darah dicuci dengan apa?Bodohnya akau sampai ada artikel di sebuah majalah terkenal yang memuat tentang kanker darah atau leukemia..
Sampai di rumah airmata ini tak bisa ku bendung saat tahu apa itu kanker darah yang dijelaskan karena mutasi sel yang mmebuat sel darah putih memakan sel darah merah sehingga penderitanya butuh darah segar setiap saat. Namun dalam artikel itu katanya ada obat herbal untuk melawan kanker darah. Murah dan ampuh walaupun secara awam mungkin tidak mungkin.
Singkat cerita aku dan Ray menjadi akrab dan sering kubawakan godokan kembang mahkota dewa yang kata seorang profesor di Jepang bisa melawan sel kanker darah, cara kerjanya juga sederhana yaitu memicu sel kanker darah putih untuk bunuh diri sehingga tidak memakan sel darah merah. Dan aku bukan tipe orang "katanya" maka Ray kuberikan jamu tersebut pagi dan ssore hari dan Alhamdulillah satu bulan pertama Ray bisa bertahan dari prediksi dokter yang mengatakan umur nya tinggal beberapa bulan saja.
Sampai bulan ke tiga dan Ray tetap baik baik saja, dan mungkin wajah yang dulu pucat sekarang menjadi cerah dan bersinar seperti orang sedang jatuh cinta. Apa benar Ray jatuh cinta kepadaku? entahlah tapi misiku agar Ray bisa sembuh total dari kanker darah ini.
Sudah lebih dari setahun sejak Ray dinyatakan menderita kanker darah akhirnya bisa sembuh, walaupun setiap hari harus minum godokan kembang mahkota dewa yang terasa pahit.. maklum sejak Ray sakit seluruh hartanya habis untuk berobat dan sekarang hidup sedehana dengan ibu tercinta. Ada harapan yang dikatakan ibunya kepadaku. Jika memang jodoh menyatukan kalian dan anakku, maka aku merestui nya apapun keadaan kalian, semoga bisa terwujud. Itulah kisah seorang teman yang selmaat dan sembuh dari kanker darah. Saat ini kami ditakdirkan hidup bersama walaupun saya sebagai tulang punggung menggantikan Ray. Biarlah pengabdianku berarti untuk orang tercinta.
Dikisahkan dari sumbernya ke admin blog ini.
Sebut saja dia Ray yang kukenal sejak kecil dan memang satu desa denganku sehingga kami berteman baik. Tidak berkembang dengan sebuah hubungan rumit pacaran atau semacamnya. Kami hanya selalu ada saat salah satu dari kami saling membutuhkan. Namun lebih banyak aku yang membutuhkan. Kadang dalam hati aku menyangka kalau ia mempunyai perasaan sayang melebi pertemanan yang hingga kini terjalin apik tanpa noda kata cinta.
Namun beberapa waktu ini kulihat ia sering main kerumah dan wajahnya terlihat pucat, mungkin sakit tetapi dia tak pernah mengakui kalau sedang sakit yang mengerikan dimana sisa hidupnya mungkin takkan lama lagi. teman bukan hal tabu untuk mengungkapkan rasa cinta sesaat sebelum menghadap kepangkuan sang Khalik. ujarku dalam hati agar kau tenang . Tapi semangat yang terpancar dari keseharian membuatku membuang jauh prasangka bahwa ia akan mati dalam waktu dekat.
Setelah lama dan bersama akhirnya kuberanikan diri untuk bertanya pada keluarganya, dan hari Ahad itu kuberanikan diri ke rumah, walaupun sudah sering bahkan mungkin sudah ratusan kali aku datang ke rumahnya, kali ini perasaan bercampur aduk sehingga semua menjadi jelas. tapi Ray tak dirumah , kata bibinya ia sedang ke kota berobat karena sakit. Tapi bibi bilang tidak tahu apa sakitnya sehingga di ammeberiku sebuah surat keterangan dari ibunya . Tulisannya sulit kubaca tapi samar samar ada tulisan stadium 4 yang mana semua seakan berakhir dalam waktu dekat.
Akhirnya kucari tahu apapun informasi tentang kanker darah walau dalam surat itu tak jelas namun ada kabar burung kalau Ray sering cuci darah atau semacamnya, kupikir itu lelucon . Masak darah dicuci dengan apa?Bodohnya akau sampai ada artikel di sebuah majalah terkenal yang memuat tentang kanker darah atau leukemia..
Sampai di rumah airmata ini tak bisa ku bendung saat tahu apa itu kanker darah yang dijelaskan karena mutasi sel yang mmebuat sel darah putih memakan sel darah merah sehingga penderitanya butuh darah segar setiap saat. Namun dalam artikel itu katanya ada obat herbal untuk melawan kanker darah. Murah dan ampuh walaupun secara awam mungkin tidak mungkin.
Singkat cerita aku dan Ray menjadi akrab dan sering kubawakan godokan kembang mahkota dewa yang kata seorang profesor di Jepang bisa melawan sel kanker darah, cara kerjanya juga sederhana yaitu memicu sel kanker darah putih untuk bunuh diri sehingga tidak memakan sel darah merah. Dan aku bukan tipe orang "katanya" maka Ray kuberikan jamu tersebut pagi dan ssore hari dan Alhamdulillah satu bulan pertama Ray bisa bertahan dari prediksi dokter yang mengatakan umur nya tinggal beberapa bulan saja.
Sampai bulan ke tiga dan Ray tetap baik baik saja, dan mungkin wajah yang dulu pucat sekarang menjadi cerah dan bersinar seperti orang sedang jatuh cinta. Apa benar Ray jatuh cinta kepadaku? entahlah tapi misiku agar Ray bisa sembuh total dari kanker darah ini.
Sudah lebih dari setahun sejak Ray dinyatakan menderita kanker darah akhirnya bisa sembuh, walaupun setiap hari harus minum godokan kembang mahkota dewa yang terasa pahit.. maklum sejak Ray sakit seluruh hartanya habis untuk berobat dan sekarang hidup sedehana dengan ibu tercinta. Ada harapan yang dikatakan ibunya kepadaku. Jika memang jodoh menyatukan kalian dan anakku, maka aku merestui nya apapun keadaan kalian, semoga bisa terwujud. Itulah kisah seorang teman yang selmaat dan sembuh dari kanker darah. Saat ini kami ditakdirkan hidup bersama walaupun saya sebagai tulang punggung menggantikan Ray. Biarlah pengabdianku berarti untuk orang tercinta.
Dikisahkan dari sumbernya ke admin blog ini.