close
Powered by Blogger.
Home » , , » Mengenal Spiritual Jawa Di Masa Modern

Mengenal Spiritual Jawa Di Masa Modern

Sebagai orang Jawa kita akan merasamalu jika tidak mengenal aspek spiritual yang di lakukan orang Jawa. Bahkan saking hebatnya justru banyak terkenal di luar negeri ketimbang di negerinya sendiri.
Dalam perjalanannya berdampingan dengan spiritual Islam dan Budah serta Hindu, Spiritual Jawa mempunyai kelas tersendiri dengan banyaknya nilai agung yang di telurkan tokoh masa lalu, sebut saja dari Keraton Ngayogyokarto Jiwa kesatria Jawa menurut Sinuhun Sri Sultan HB VIII ing Ngayogyakarta Hadiningrat.

1. Sêwiji : menyatukan kebulatan tekad dan segenap potensi diri untuk satu tujuan.
2. Grêgêt : dinamika jiwa yg disalurkan dalam gerak, usaha, perjuangan meraih tujuan.
3. Sêngguh : percaya pada kekuatan diri sendiri, dilandasi jatidiri yang kokoh, mampu mengendalikan dan memenej kekuatan dan potensi diri dengan baik.
4. Ora mingkuh (mingkuh : tinggal glanggang glanggang colong playu). Artinya, tidak meninggalkan tanggungjawab dan tugas dalam meraih tujuan. Teguh hati dan kuat dalam menjaga prinsip. Sekalipun menghadapi tantangan berat.
Ajaran yang pernah tumbuh di Jawa dan mengakar sampai hari ini, setidaknya bisa dibagi dalam tiga kategori

1. Jawadīpa.
2. Jawa Buda.
3. Kêjawen.

1. Jawadīpa

Ajaran asli Jawa yang sampai hari ini belum kita temukan referensinya secara jelas. Namun beberapa bentuk keyakinan bisa ditemui pada keyakinan-keyakinan selanjutnya.

2. Jawa Buda (Śiwa Buddha).

Ajaran Śiwa yang sudah bercampur dengan ajaran Buddha Mahayana/ Tantrayana berikut bercampur dengan ajaran Jawadīpa. Ajaran ini mencapai puncak keemasan pada masa Majapahit.

3. Kêjawen

Ajaran Tassawuf Islam yang berbalut ajaran Jawa Buda. Muncul pasca Majapahit. kitab WIRD HIDAYAT JATI adalah pegangan bagi islam kejawen.

Dalam Spiritual Jawa tidak lepas dari yang namanya Guru sejati ,
Ilmu Jawa melihat ROH manusia memiliki PEMBIMBING yang disebut sebagai GURU SEJATI

Guru Sejati berdiri sendiri menjadi pendamping dan membimbing Roh. Sukma di siram "air suci" oleh Guru Sejati sehingga Sukma menjadi Sukma Sejati

Guru Sejati memiliki fungsi sebagai sumber " Pelita' Kehidupn.

Guru Sejati layak dipercayai sebagai GURU kerana ia bersifat teguh dan memiliki hakekat 'Sifat-sifat Tuhan' (Frekuensi Kebaikan) yang abadi tetap tidak berubah.

Guru Sejati adalah 'data Pancaran (Projector) dari rasa yang merupakan rasa yang sumbernya adalah kehendak Tuhan.  Terminologi Jawa menyebutnya sebagai RASA SEJATI. Tidak diragukan apabila peranan Guru Sejati akan 'mewarnai' energi hidup atau roh menjadi energi suci.  Roh Sejati telah mendapat 'Petunjuk' Tuhan dalam konteks ini adalah hakikat Rasa Sejati,  Maka peranan Roh tersebut tidak lain sebagai 'Utusan Tuhan'

Jiwa, nafs yang diperkuat dengan Sukma Sejati perlu didampingi Guru Sejati kerana ia dapat dikalahkan oleh Nafsu yang berasal daripada Jasad manusia.  Jiwa yang ditundukkan oleh nafsu hanya akan berubah karekternya menjadi jahat.

Ilmu seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bertemu Guru Sejati. wujudnya mirip dengan diri kita sendiri Melihat diri sendiri menjelma menjadi DUA seperti melihat cermin.
Bagi yang dapat merasa Sukma, maka akan melihat kembarannya yang mirip sukma atau badan halusnya sendiri.  Wujud kembaran itulah entitas Guru Sejati kerana Guru Sejati memiliki sifat hakekat Tuhan, maka segala nasehatnya akat tepat dan benar adanya.  Tidak akan menyesatkan.